Beasiswa LPDP : Untuk Kemajuan Indonesia
Indonesian Endowment Fund for Education atau yang disebut Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) merupakan sebuah produk dari kebijakan publik dan keputusan politik yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Lembaga ini mengelola dana abadi yang berasal dari sebagian dari 20% anggaran pendidikan yang diamanatkan UUD 1945.
ORGANISASI LPDP
1.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2.
Kementerian Keuangan
3.
Kementerian Agama
MENGAPA DIBENTUK LPDP?
LPDP dibentuk tahun 2012,
sebagai jawaban atas beberapa tantangan pengembangan SDM di Indonesia, yaitu :
1.
Rendahnya Kualitas dan Kuantitas manusia
terdidik, yang dapat dilihat dari rasio lulusan S3 sangat rendah yakni 98
borang per 1 juta penduduk
2.
Komposisi lulusan Perguruan Tinggi yang tidak
ideal, yaitu jumlah sarjana teknik hanya 11,56% sementara kebutuhan SDM Doktor
di bidang teknik untuk mendukung MP3EI antara 7000 sampai dengan 10000.
3.
Rendahnya dana riset di Indonesia, yakni
hanya 0,07% dari PDB dan rendahnya karya ilmiah inovatif (buku dan karya paten)
4.
Tingginya resiko bencana alam di Indonesia.
Hal tersebut tampak pula
dari Human Development Index
Indonesia yang pada tahun 2013 menempati ranking 121 (http://hdrstats.undp.org/en/countries/profiles/IDN.html)
PRODUK LPDP
Berkaitan dengan tantangan
tersebut, LPDP memiliki beberapa produk bagi seluruh rakyat Indonesia, yaitu (http://www.lpdp.depkeu.go.id/) :
1.
Beasiswa, yang terdiri :
a. Beasiswa
Magister dan Doktor (dalam dan luar
negeri)
b. Beasiswa
Penyelesaian Tesis dan Desertasi
2.
Pendanaan Riset Produktif dengan anggaran
maksimal 2 milyar rupiah per tahun per judul, dan dimungkinkan berlangsung
hingga 3 tahun
3.
Penghargaan Hasil Karya Riset dengan maksimal
dana 200 juta rupiah per judul.
4.
Last
resource ketika terjadi bencana alam yang mengakibatkan rusaknya
fasilitas pendidikan.
Syarat penerima beasiswa
LPDP :
1.
Lulus seleksi administrasi dan wawancara
2.
Sudah diterima di universitas/ memiliki LOA
3.
Lulus program orientasi
POLA PEMBIAYAAN
Dana yang dikelola oleh LPDP
adalah sebagian dari 20% anggaran pendidikan yang dikelola sebagai dana abadi
dan diinvestasikan dalam berbagai produk investasi. Saat ini dana tersebut
berjumlah lebih dari 15 trilyun rupiah, dimana keuntungan investasi setiap
tahunnya yang digunakan untuk membiayai berbagai produk LPDP baik beasiswa,
riset maupun last resource ketika
terjadi bencana. Dana tersebut terdapat di rekening BLU, bukan di Kas Negara
sehingga dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa hambatan berkaitan dengan tahun
anggaran.
PROGRAM KEPEMIMPINAN LPDP
Terdapat beberapa pilar yang
menjadi komitmen LPDP dalam upaya menciptakan pemimpin bagi Indonesia :
1.
Beasiswa Young
Leader, merupakan beasiswa bagi siswa SMA untuk menempuh pendidikan Sarjana
dan Magister dalam satu paket. Beasiswa ini belum dilaksanakan tahun 2013 ini,
namun ke depan akan dilaksanakan oleh LPDP.
2.
Beasiswa Advance
Leader, merupakan beasiswa untuk menempuh Magister dan Doktor. Beasiswa ini
mulai dilaksanakan tahun 2013 yang saat ini telah dilakukan seleksi di beberapa
kota di Indonesia dan telah diumumkan calon penerima beasiswa yang kemudian
mengikuti program orientasi kepemimpinan
3.
Enterpreneur
Human Resources melalui research yang berorientasi pada
inovasi dan dapat teraplikasi pada industri (Riset Produktif) yang telah
dimulai pada tahun 2013.
4.
Diaspora
Indonesia, yaitu mengumpulkan putra putri terbaik Indonesia yang
saat ini berdomisili atau menjadi warga negara lain untuk memberikan kontribusi
bagi Indonesia.
SOCIAL ENTERPRENEURSHIP
Sebagai pemimpin masa depan,
para penerima beasiswa dari LPDP dibekali dengan berbagai sofskill salah satunya
social enterpreneurship.
Konsep social
enterpreneurship sebelumnya dilakukan oleh Muhammad Yunus di Bangladesh dengan
Grameen’s Business Model (http://www.grameen-info.org/)
Menurut pemateri Kang Goris
Mustaqim pendiri Asgar Muda yang pada tahun 2010 diundang Presiden Barrack
Obama untuk menghadiri Presidential
Summit Entrepreneurship (http://news.detik.com/read/2011/03/16/131412/1593148/608/)
social enterpreneurship merupakan salah satu model yang dirasa cocok dengan
kondisi Indonesia. Kang Goris menyampaikan untuk membentuk mental
enterpreneurship dapat dilakukan dengan pendidikan yang berkarakter, studi
banding, networking dan mentoring.
Sumber Utama :
Paparan Direksi LPDP dalam
Program Kepemimpinan Batch 2 di Jakarta tanggal 26 Juni sampai dengan 6 Juli
2013.
Sumber Pendukung :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar